Masih teringat dibenakku, saat itu baru satu tahun kami menikah...masih benar-benar terasa kehangatan cinta kami. Ditambah lagi dengan hadirnya buah hati kami. Semua benar-benar tampak indah di depan mata. Secuil luka....secercah goresan benar-benar tak tampak. Cinta benar-benar telah membuat kita berdua mabok kepayang.hehe... .(Semoga sampai akhir hayat kami berdua bisa menjaga keharmonisan ini). Sampai suatu saat terjadi perselisihan pertama kita, hanya karena masalah sepeleh.
Awalnya kami tidak menganggap itu sebagai masalah, namun hari demi hari perbincangan kita selalu mengarah kesana.So, menurut kami masalah ini harus diselelesaikan demi keberlangsungan kehidupan harmonis rumah tangga kami. Ternyata menyelesaiakan masalah ini gak semudah yang kita bayangkan. Ego dari kami berdua benar-benar membuat kita terperangkap pada masalah ini. Sampe akhirnya datanglah sepucuk puisi cinta tepat dihari ulang tahunku dari suamikuw tercinta.
Saat fajar bukakan
jendela kehidupan hari ini,
Maafkanku untuk tak
sempurna sembahkan tiara hidup yang tak kupunya
Untuk melodi yang tak sempat kugubah
Hanya sekuntum kembang kata – kata usang
Untuk kau simpan dalam ingatan
Tentang mata angin penjuru batin
Yang belumlah fasih mengja makna hadirmu di langit – langit usia
Terima kasih untuk hampiriku, peluki aku
Dan tawarkan berjuta kebajikan
Dan yang menjauhkanku dari kesilapan
Untuk awan yang melindungi dari teriknya siang
Dan untuk segenap keikhlasan menjadi mata angin
Pembaca kesesatan hujan dan amarah badai
Tentang rasa syukur untuk rumah cinta yang wangi dan asri tertata
Dimana selalu ada arah pulang bagiku
Mengkaji peluh, tangis, dan tawa di berandanya
Selamat ulang tahun bunda
Selamat ulang tahun sahabat dan kekasih jiwa
Semoga kau selalu hadir menjaga rencana bagi takdirku
Untuk senantiasa tak lelah menggenggam nafas
Mencari cahaya penuntunmu
Karena bagi kami, aku dan bintang kecil putra kita
Senyum dan amarahmu adalah puisi Tuhan yang terindah
Dimana sejuta kata – kata semesta takkan sanggup menemukan wujudnya
Semoga kau senantiasa hadir menjadi ruh sempurna
Bagi udara yang menghidupkan
Alhamdulillah...ya Robb, bersyukur sekali Allah menghadiahi saya suami soleh, yang gak egois, gak semena-mena, berkepala dingin, romantis, jujur, bertanggung jawab, amanah, gak pelit pokoknya superr banged. Rasanya hilang semua amarah saat membaca puisi ini yang ada hanya butiran-butiran air mataku yang mengalir deras gak kunjung berhenti hehe (klo gni melow bnged dah xixi). Ya Allah, malu rasanya diri ini yang telah bersih kukuh dengan pendapat yang belum tentu benar. Maafkan hamba ya Allah...
Sesaat kemudian suamiku mencoba membahas masalah yang sempat tertunda itu. Hasilnya WOW....langsung ada jalan keluar, hehe. Ternyata menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan saat hati sedang berbunga-bunga tuh gampang ya, gak pke rumit. Esok harinya, aku mencoba membalas secarik puisi abi. ini dia puisi untuk suamiku
Tuhanku
Hari demi hari sudah kami lewati bersama
Banyak suka dan duka
yang telah kami lalui berdua
Banyak tawa dan air mata
yang telah kami bagi berdua
Banyak juga bahagia dan
penderitaan yang telah kami jalani bersama
Saat dia terbaring lelap
disisiku
Kulihat seluruh
kelelahan tergambar di wajahnya
Kulihat sejuta keletihan tergurat di wajahnya
Namun tak pernah kudengar keluh kesahnya akan semua itu
Dan saat aku berbaring disisinya
Aku berharap malam tidak bertemu fajar
Gelap tak berganti terang
Sehingga aku dapat memeluknya .... erat selamanya
Selalu kukatakan kepada-Mu, betapa bersyukurnya aku
Engkau telah berikan aku pangeran tertampan yang pernah kumiliki
Yang memberikan ksejukan di hatiku .... selalu
Hanya doa pada-Mu yang kupunya untuknya
Agar kami bersama hingga Engkau jemput kami berpulang pada-Mu
Tuhanku,
Mungkin aku bukan wanita sempurna yang selalu ada dalam tiap mimpi-Nya
Mungkin aku juga tidak seindah harapannya
Mungkin aku juga bukan wanita terbaik dalam hidupnya
Tapi aku wanita yang mencintainya dengan seluruh jiwa dan ragaku ... tulus
Engkaupun tahu itu ......
Belum usai membaca, saya sudah hujan ciuman dan pelukan hehe. Ternyata menciptakan bahagia itu mudah ya. Mungkin yang sulit adalah memelihara agar bahagia itu senantiasa tumbuh dan merekah, mengalir setiap saat meski hanya sedikit ^^. Nah sahabat, mari kita mencoba menciptakan bahagia pada keluarga kita, pada rumah tangga kita, pada kehidupan kita. Salam bahagia selalu ^^
Ruang Rindu Bunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar